TIMIKA – Pemerintah Kabupaten Mimika resmi meluncurkan Klinik Inovasi Daerah pada Jumat (5/12/2025). Inovasi yang diprakarsai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini tercatat sebagai Klinik Inovasi Daerah pertama di Papua, yang dirancang sebagai inkubator bagi ide-ide pembaharuan pelayanan publik.
Dalam sambutan Bupati Mimika yang dibacakan pada acara tersebut, ditekankan bahwa peluncuran ini merupakan respons strategis pemerintah daerah dalam menghadapi era disrupsi.
"Kini kita berada dalam era disrupsi, di mana inovasi dan perubahan terjadi secara masif dan terus-menerus. Perubahan ini seringkali bersifat fundamental, mengubah tatanan dan sistem yang telah ada," ujar Bupati dalam sambutannya. Ia menambahkan bahwa sikap adaptif dan inovatif sangat dibutuhkan agar pelayanan publik tetap relevan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Inisiatif Bappeda dan Visi Gerbang Emas
Bupati memberikan apresiasi khusus kepada Bappeda Kabupaten Mimika, terutama kepada Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi, Fannie Schelag Imelda, yang menjadi pencetus pembentukan klinik inovasi ini.
Langkah ini dinilai selaras dengan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, yang bertujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Selain itu, inovasi ini mendukung visi Bupati dan Wakil Bupati untuk mewujudkan "Mimika yang Responsif, Enerjik, Transparan, Terampil, Obyektif dan Berdaya Saing Menuju Gerbang Emas".
Fokus Pembangunan 2025-2029
Kehadiran Klinik Inovasi juga menjadi bagian dari strategi pembangunan jangka panjang. Dalam RPJMD Kabupaten Mimika tahun 2025-2029, fokus pembangunan diarahkan pada penguatan bidang-bidang strategis secara komprehensif.
Fokus tersebut meliputi pengembangan sumber daya manusia unggul, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, perbaikan kualitas kesehatan dan pendidikan, serta pelestarian nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal demi meningkatkan daya saing ekonomi Mimika.
Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Kepala Bappeda, Tim Sekretariat Inovasi Daerah, serta para peserta Fasilitas Inovasi Daerah yang berasal dari 17 sekolah di Kabupaten Mimika.

