TIMIKA – Pemerintah Kabupaten Mimika menunjukkan komitmen serius dalam menggali potensi ekonomi lokal melalui sektor perikanan. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), pemerintah daerah menggelar "Seminar Akhir Kajian Potensi dan Kelayakan Pengembangan Budidaya Perikanan Darat Tahun 2025".
Kegiatan strategis ini dilaksanakan di Aula Gedung Kantor Bappeda, Jalan Mayon, SP 3, Timika, pada hari Selasa (02/12/2025).
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu, yang didampingi oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan. Turut hadir sebagai narasumber ahli, Ida Lapadi, S.Pi., M.Si. dari Universitas Papua (UNIPA), serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Mimika.
Potensi Besar vs Tantangan Lapangan
Dalam sambutannya, Frans Kambu menekankan bahwa sektor perikanan darat merupakan "raksasa tidur" yang memiliki potensi besar untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat Mimika.
"Wilayah kita memiliki ketersediaan sumber daya air yang melimpah, keanekaragaman jenis ikan lokal, serta kondisi lingkungan yang sangat mendukung untuk dikembangkan menjadi sentra budidaya," ujar Frans.
Namun, ia mengakui bahwa potensi tersebut belum tergarap maksimal. Tantangan utama yang dihadapi saat ini meliputi:
· Pengelolaan yang belum terencana secara optimal.
· Keterbatasan teknologi budidaya.
· Masih rendahnya tingkat pemanfaatan sumber daya yang ada.
Oleh karena itu, kajian komprehensif ini dinilai sangat krusial agar pengembangan sektor perikanan darat dapat dilakukan secara terukur, berbasis data (data-driven), dan mampu menjawab kebutuhan riil masyarakat.
Empat Pilar Hasil Kajian
Frans Kambu memberikan apresiasi tinggi kepada tim peneliti, dinas teknis, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras menyusun kajian ini. Ia menggarisbawahi empat poin utama yang dihasilkan dari kajian ini sebagai fondasi pembangunan perikanan darat di Mimika:
1. Referensi Perencanaan: Menjadi acuan utama dalam penyusunan program kerja sektor perikanan darat.
2. Penguatan Kebijakan: Menjadi dasar untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan nilai tambah komoditas perikanan.
3. Kemitraan Strategis: Mendorong kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, kelompok pembudidaya, akademisi, dan masyarakat.
4. Keberlanjutan: Menjadi pijakan dalam memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Harapan: Implementasi Nyata untuk Pedesaan
Menutup sambutannya, Frans berharap seminar ini tidak sekadar menjadi forum seremonial penyampaian laporan. Ia mendorong agar hasil diskusi hari ini melahirkan rekomendasi yang benar-benar bisa diimplementasikan (implementatif).
"Apa yang dirumuskan hari ini akan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan, membuka peluang usaha baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan," tutupnya.

